MOTTO
Jangan mengaku kalah sebelum mencoba karena jika engkau mengalah sebelum mencoba maka engkaulah pecundang kekalahan.
Berjuang untuk mendapatkan sesuatu bukan untuk menunggu untuk mendapatkannya.
Apa pun tugas hidup anda, lakukan dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi.
A. LATAR BELAKANG
Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila yang menghasilkan suatu label dan data yang rinci serta disimpan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan. Herbarium sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan taksonomi.
Pembuatan herbarium merupakan suatu aktifitas pengawetan tanaman untuk keperluan penelitian lebih lanjut. Fungsi dari herbarium adalah membantu identifikasi tumbuhan lainnya yang sekiranya memiliki persamaan cirri-ciri morfologinya. Dengan kata lain, herbarium merupakan tumbuhan yang diawetkan yang nantinya dapat dijadikan perbandingan dengan tumbuhan yang akan diidentifikasi.
Herbarium memiliki dua jenis yang cukup dikenal yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pembuata herbarium(Steenis, 1981):
1. TAHAP PENGUMPULAN: pengumpulan tanaman dilakukan dengan melakukan eksplorasi di lapangan. Selanjutnya masukan tumbuhan yang diperoleh kedalam vasculum, atau dimasukan saja kedalam halaman sebuah buku yang tebal. Ambilah terutama dari bagian tumbuhan yang berbunga atau malahan yang berbuah. Buatlah sedikitnya 2 sampel yang lengkap dari tiap jenis. Bagian dari tumbuhan yang besar sedikitnya panjangnya 30-40 cm dan sedikitnya harus ada satu daun dan satu inflorescencia yang lengkap, kecuali kalau bagiannya yang khusus masih terlalu besar. Lihatlah bagian tumbuhan yang berada dibawah tanah. Sediakan buku untuk mencatat kehususan seperti : warna, bau, bagian dalam tanah, tinggi tempat dari permukaan laut, tempat, banyaknya tanaman tersebut.
2. CARA MENGERINGKAN: tumbuhan diatur diatas kertas kasar dan kering, yang tidak mengkilat, misalkan kertas Koran. Letakan diantara beberapa halaman yang dobel dan sertakan dalam setiap jenis catatan yang dibuat untuk tanaman tersebut. Juga biasanya digunakan etiket gantung yang diikatkan pada bahan tumbuh-tumbuhan, yang nomornya adalah berhubungan dengan buku catatan lapangan. Tumbuh-tumbuhan yang berdaging tebal, direndam beberapa detik dalam air yang mendidih. Lalu tekanlah secara perlahan-lahan. Gantilah untuk beberapa hari kertas pengering tersebut. Ditempat yang kelembabannya sangat tinggi, dapat dijemur dibawah sinar mata hari atau didekatkan di dekat api (diutamakan dari arang). Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku. Diusahakan bahwa seluruh sample terus-menerus dalam keadaan kering. Makin cepat mereka mongering, maka makin baik warna itu dapat dipertahankan.
3. PENGAWETAN: tanaman yang dikeringkan selalu bersifat hygroscopis, akan mudah sekali terserang jamur. Oleh karena itu, usahakanlah penyimpanan herbarium di tempat kering dan jemurlah koleksi tersebut sekali-kali dibawah sinar matahari. Terhadap serangan serangga, yang juga memakan tumbuh-tumbuhayang sangat kering, dapat dipakai bubukan belerang, naphtaline, atau yang lebih baik dapat digunakan paradichloorbenzol. Kedua zat yang terakhir ini menguap langsung dan terus-menerus.(Anonim, 2007).
4. PEMBUATAN HERBARIUM: temple herbarium, kalau dapat pada helaian yang terlepas, sehingga kelak dapat ditempatkan menurut selera yang dikehendaki. Tempelkan nama pada kertas dengan kertas label. Tuliskan diatas kertas herbarium data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dan nama spesies.
B. TUJUAN HERBARIUM
1. Mengkoleksi spesimen herbarium seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai dan membuat koleksi herbarium.
2. Mendeskripsikan seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai.
3. Mengidentifikasi seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai.
4. Menyusun kunci identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai.
C. MANFAAT HERBARIUM
1) Sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran
2) Sebagai media penelitian.
3) Sebagai alat bantu identifikasi.
4) Dapat digunakan untuk pertukaran herbarium antar daerah dan negara.
5) Sebagai bukti adanya keanekaragaman.
6) Sebagai specimen acuan untuk mempublikasikan specimen baru.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Spesimen atau spesies
2. kertas Koran
3. sasak kayu atau bambu
4. seng
5. kertas kardus
6. tali yang kuat
7. oven atau dijemur di bawah terik matahari.
E. CARA KERJA MEMBUAT HERBARIUM
1. Ambil salah satu tanaman/ bagian dari tanaman.
2. Cara 1 : Masukkan tanaman itu pada sasak bambu yang telah dibuat dan keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.
Cara2 : Atur posisi tanaman pada lembaran koran hingga rata.lapisi lagi dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencangsehingga tanaman ter-press dengan kuat. ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman basah. lakukan berulang-ulang hingga tanaman benar-benar kering.
3. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.
4. Tanaman yang akan dibuat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan bunga tersebut dalam amplop dan selipkan pada herbarium . daun atua bagian tanaman yang terlalu panjang bisa dilipat.
5. Tempelkan tanaman yang telah dikeringkan pada karton dengan menggunakan jahitan tali/selotip. Usahan kenampakan atas dan kenampakan bawah daun diperlihatkan.
6. Lengkapi keterangan yang terdapat pada collector book.
7. Pasang etiketnya.
BAB II
ISI
A. Teki (Kyllinga monocephala Rottb.)
a. Nama ilmiah
Kyllinga monocephala Rottb.
b. Nama lokal
Sumatera :Kembili-kembili (Lampung), Jawa: Teki (Sunda); Udulan,Teki Rawa (Jawa Tengah), Maluku: Saya dodopola (Tern ate), Sulawesi: Osip-osip (Minahasa), Nusa Tenggara: Karelia (Sumba).
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : monocotyledonae
Ordo : cyperales
Famili : cyperaceae
Marga : kyllinga
Spesies : Kyllinga monocephala Rottb.
d. Deskripsi
Habitus Rumpul semu, tahunan, tinggi + 35 cm. Batang Bulat, rnenjalar di bawah permukaan tanah membentuk stolon, bersisik coklat, putih. Daun Tunggal, reset akar, bentuk pita, ujung runcing, pangkal rata,
panjang 10-20 cm, lebar 2-5 mm, pertulangan sejajar, licin,
hijau. Bunga Majemuk, bentuk bongkol palsu, diameter 3-5 mm, di ketiak
daun, tangkai segitiga, panjang 5-20 cm, hijau, kelopak berupa
seludang bunga, 4 helai, bentuk pita, panjang 3-10 cm, hijau,
perhiasan bunga tidak lengkap, warna putih. Buah Elips, kecil, warna putih. Biji Bulat, kecil, keras, wama putih. Akar Serabut, sewaktu muda putih setelah tua coklat kehitaman.
Ekologi dan penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan terutama di tempat-tempat yang lembab. Tumbuh dari dataran menengah sampai pegunungan dari ketinggian 400 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut. Berbunga pada musim kemarau dan pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kegunaan
Anti-radang, anti-nyeri dan pembersih darah.
Khasiat dan pemanfaatan
1) Obat sakit kepala: seluruh bagian tanaman rumput kenop segar sebanyak 10 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 5 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus.
2) Obat bronkitis: seluruh bagian tanaman rumput kenop segar sebanyak 20 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan pengobatan sebanyak 2-3 kali sehari.
Kandungan kimia
Seluruh bagian tanaman rurnput kenop mengandung saponin, flovonoid dan tanin.
e. Kunci Determinasi
1b,2b,3b,4a,5b,................famili 20 cyperaceae
1b,2a,.........genus kyllinga
Spesies : Kyllinga monocephala Rottb.
B. Ciplukan (Physalis angulata L)
a. Nama ilmiah
Physalis angulata L.
b. Nama lokal
Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), dan Leletokan (Minahasa).
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
d. Deskripsi Tanaman
Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm. Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.”
1) Habitat, Penyebaran, dan Budidaya Ciplukan
Ciplukan adalah umbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm.
2) Penggunaan atau manfaat ceplukan di Masyarakat
Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.
3) Kandungan Kimia tanaman ciplukan
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:
a) Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A.
b) Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
c) Akar : alkaloid.
d) Daun : glikosida flavonoid (luteolin).
e) Tunas : flavonoid dan saponin.
4) Perkembangan penelitian P. angulata
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.
e. Kunci Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 154b, 155b, 156b, 162b, 163b, 167b, 169b, 171b, 177b, 179b, 187b, 189b, 190b……....................................................F.11 : Solanaceae
1b, 3b, 5a…………………………………......Genus : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
C. Kenikir (Cosmos caudatus)
a. Nama ilmiah
Cosmos caudatus
b. Nama lokal
Kenikir
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Sub Kelas : Sympetalae
Ordo : Asterales
Famili : Compositae
Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos caudatus
d. Deskripsi
Kenikir atau ulam raja merupakan terna tropika yang berasal dari Amerika Latin, tetapi tumbuh liar dan mudah didapati di Florida, Amerika Serikat, serta di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kenikir adalah anggota dari Asteraceae. Manakala tumbuhan bunga yang berwarna kuning jarang digunakannya sebagai ulam, yang berwarna ungu merupakan sayuran ulam yang sangat populer dimakan mentah bersama nasi atau dicacah dengan budu, sambal terasi, tempoyak, serta cincalok. Berdasarkan kajian tempatan, kenikir mengandung 3 persen protein, 0,4 persen lemak dan karbohidrat serta kaya dengan kalsium dan vitamin A.
1) Khasiat
Ulamnya yang digelarkan "ulam raja" telah digunakan secara tradisi untuk memperbaiki peredaran darah dan mencuci darah, serta untuk menguatkan tulang. Ulamnya mempunyai keupayaan antioksida (AEAC) yang amat tinggi, yaitu setiap 100 gram ulam yang segar mempunyai keupayaan antioksida yang sama dengan 2,400 miligram L-asid askorbik. Melebihi dua puluh jenis bahan antioksida telah dikenal pasti dalam ulam raja. Bahan-bahan antioksida yang utama disebabkan oleh kehadiran bilangan proantosianidin yang wujud sebagai dimer, melalui heksamer, kuersetin glikosida, asid klorogenik, asid neoklorogenik, asid kripto-klorogenik, serta penangkap (+)-. Keupayaan ulam raja untuk mengurangkan tekanan oksidatif mungkin sebagiannya terdiri daripada kandungan antioksidanya yang tinggi.
e. Kunci Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b. 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16b, 286b, 288b, 289b Fam.121 : Compositae
1b, 12a, 13b, 15a............... Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos caudatus
D. Kangkung (Ipomoea reptans)
a. Nama Lokal
Kangkung
b. Nama Ilmiah
Ipomoea reptans
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Sub Classis : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans
d. Deskripsi
o Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang berbeda. Kakung air berbatang hijau, sedangkan kakung darat putih kehijau-hijauan. Warna bunga kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih. Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan cara stek pucuk batang.
Ø Manfaat kangkung (Ipomoea reptans )
o Secara farmakologis, kangkung berperan sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), dan sedatif (obat tidur). Sebenarnya ada beberapa manfaat lain dari tanaman kangkung, yaitu:
o Mengurangi haid
Daun kangkung (kira-kira setengah kilogram) dicuci dan ditumbuk halus. Lalu tuangkan air setengah gelas. Kemudian saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.
o Mimisan
Seikat daun kangkung yang segar dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan sedikit gula dan seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
Seikat daun kangkung yang segar dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan sedikit gula dan seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
o Ambeien
Segenggam akar kangkung dicuci dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari.
Segenggam akar kangkung dicuci dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari.
o Sakit gigi
Segenggam akar kangkung ditambahkan setengah sendok teh cuka, kemudian direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
o Melancarkan air seni
Segenggam akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
o Menghilangkan ketombe
Seikat daun kangkung direndam semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Sebaiknya dilakukan setiap hari.
o Sembelit dan mual pada ibu hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk sering mengonsumsi tumisan sayur kangkung.
Ibu hamil dianjurkan untuk sering mengonsumsi tumisan sayur kangkung.
o Gusi bengkak
200 gr akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan itu digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan hal tersebut berulang-ulang.
200 gr akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan itu digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan hal tersebut berulang-ulang.
o Kapalan
Bagian kulit yang menebal diolesi dengan getah kangkung dan lakukan setiap hari.
Bagian kulit yang menebal diolesi dengan getah kangkung dan lakukan setiap hari.
o Kulit gatal karena eksim
Daun kangkung segar dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.
Daun kangkung segar dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.
e. Kunci Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b. 9a, 41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b, 62b, 63b, 65b,66b……………………... Fam.121 : Convolvulaceae
1b............….......... Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea Aquatica
E. Jambu air (Eugenia aquea burm )
Nama Lokal : Jambu air
Nama Ilmiah : Eugenia aquea burm
KUNCI DETERMINASI :
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 137b,139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 154b,155b, 156a, 157a, 158b family 94 : myrtaceae
1b, 3b,........................................ genus 3 : Eugenia
Spesies : Eugenia aquea burm.
Klasifikasi :
Ø Kingdom : Plantae
Ø Divisio : Magnoliophyta
Ø Sub Divisio : Angiospermae
Ø Classis : Magnoliopsida
Ø Sub Classis : Rosidae
Ø Ordo : Myrtales
Ø Spesies : Eugenia aquea burm.
Deskripsi
o Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial.
Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
Ø Manfaat Jambu air (Eugenia aquea burm)
o Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C.
Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.
BAB III
PENUTUP
Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila yang menghasilkan suatu label dan data yang rinci serta disimpan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan.
Herbarium memiliki dua jenis yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Ø Manfaat dari pembuatan herbarium ini antara lain: sebagai alat peraga, sebagai media penelitian, sebagai alat bantu, sebagai bukti adanya keanekaragaman, sebagai specimen acuan untuk mempublikasikan specimen baru, dan dapat digunakan untuk pertukaran herbarium antar daerah dan Negara. Dalam pembuatan herbarium ini kelompok beringin menggunakan tanaman: Ciplukan (Physalis angulata L.), Kenikir (Cosmos caudatus), Kangkung (Ipomoea reptans),Jambu air (Eugenia aquea burm )
Categories:
Pendidikan