MARI KITA BERBAGI ILMU

Banner 468

Featured entries

Kursus Singkat Genetika Winter White dan Hibrid

Posted by adam_Bambam on - -

Kursus Singkat Genetika Winter White dan Hibrid
by Andi Nursaiful/berbagai sumber
Photo Credit: Andi Nursaiful/Adrian Ch/Zoone Zu/Istimewa

Kenapa saya pilih kata "kursus"? Karena teori-teori di bawah ini sebaiknya dicoba dan diterapkan biar lebih melekat. Dan saya pakai kata "singkat" karena teori tentang Winter White (WW) dan hibrid sesungguhnya bisa dipelajari dalam waktu singkat, sepanjang kita punya minat besar dan kecintaan pada hammies.

Pada dasarnya genetika di WW sangatlah simpel, karena hanya terdiri dari empat jenis (Agouti, Sapphire, Pearl, dan Imperial), serta hanya ada tiga gen: yaitu satu gen warna (sapphire) dan dua gen pola/corak/pattern (Pearl dan Imperial). Adapun Agouti yg merupakan warna alami, disebut warna normal.

Pengkodeannya sbb:
Agouti (D) 
Sapphire (dd), 
Pearl (Pe), 
Imperial (WhWh)

Belakangan dikenal pula sejumlah mutasi spesies WW, seperti, Mosaic dan Merle. Keduanya bukan gen warna tp gen pola. Hanya saja info yg diperoleh sampai saat ini belum ada pengkodean yahg disepakati utk kedua pola baru itu. Keduanya pun masih terus dipelajari oleh para ahli. Kabar terakhir, dilaporkan bahwa mutasi imperial sudah musnah di muka bumi.

 
Mosaic                                         Merle                                          Merle

Yg terang, Sapphire bersifat resesif, sementara Pearl dan Imperial bersifat  
dominan. Khusus imperial, selain bersifat dominan, juga menjadi lethal kalau homozigot/ketemu sesama gen imperial.

Berhubung Sapphire itu resesif, maka Anda tidak bisa menghasilkan anakan Agouti/Sapphire jika dikawinkan dgn Pearl misalnya. Kecuali kalo Pearl bersangkutan membawa gen Agouti/Sapphire (atau pearl itu adalah anakan Agouti x Pearl).

Contoh: Sapphire x Pearl. Hasilnya, separuh anakan akan menjadi Pearl (Pe), separuhnya lagi adalah Agotui (D) atau warna alam. Namun 100% anakan itu sudah membawa gen Sapphire (kode "Pe-d" kalau dia berwujud Pearl, atau "Dd" kalau berwujud Agouti).

Untuk mencetak sapphire, anakan-anakan itu (sebaiknya agouti) tinggal dikawinkan lagi, dan akan menghasilkan 25% bayi Sapphire. Utk memperbesar kemungkinan berikutnya di F3, anakan sapphire betina dikawinkan dengan bapaknya. Hasilnya, 50% menjadi sapphire.

Sebaliknya, berhubung Pearl itu dominan, maka Anda bisa mencetak Pearl hanya dengan satu indukan Pearl, yang dikawinkan dengan Agouti atau Sapphire. Pearl x Sapphire/Agouti, misalnya, menghasilkan minimal 50% Pearl.


Kontroversi Hibrid
Sebelum membahas ini, kita segarkan dulu ingatan soal defenisi hibrid. Hibrid memiliki dua makna: 1. Perkawinan silang antara dua hewan atau tumbuhan yg berbeda spesies, namun masih dalam satu genus. Kadang disebut juga interspecific hybrids atau crosses. 2. Perkawinan silang antara di antara dua populasi namun masih dalam satu spesies. Makna kedua ini lebih sering digunakan untuk tanaman.

Spesies Campbell dan spesies WW masih dalam satu genus dan memiliki jumlah kromosom yg sama, yakni 28 (sekadar info: Robo memiliki 34 kromosom, Syria 44, manusia 46, gorilla dan simpanse 48, orang utan 48.

Krn kesamaan jumlah kromosom itu, maka sejumlah peternak mulai menyilangkan campbell dgn ww. Selain disengaja, perkawinan silang ini sebagian besar terjadi di petshop2, maupun orang awam, hanya karena salah mengindentifikasi.

Singapura adalah negera di mana eksistensi hibrid paling marak. Kabarnya, sejak awal tahun 2000 saja sudah ada hibrid di sana, yaitu Hibrid Mandarin (Di Indonesia kita sebut Golden Black Eye atau GBE).

Pada 2004-2005, di Singapura dikabarkan muncul empat warna baru WW, yaitu Mushroom (violet), Orange (Blue Argente), Mandarin (GBE), dan Brown (Violet Dorsal). Sejak itu muncul perdebatan sengit, apakah benar-benar pure WW atau hibrid. Pasalnya, penampakan fisiknya jelas-jelas lebih ke WW, walaupun wrnanya tidak ada di WW. Satu ciri lain, Hibrid umumnya lebih besar dari ukuran fisik WW maupun Campbell.


Sekadar info, ini beberapa macam hibrid yang kita kenal dan penyebutannya di luar sana:

- Golden Black Eye (GBE)  = Mandarin atau Pudding, kode gen Mama
- GOlden Red Eye (GRE) = Red Eye Mandarin, kode gen ????
- Pearl Garis Kuning (PGK) = MAndarin Pearl atau Pearl Pudding, kode gen ??? Meme
- Pearl Garis Kuning mata Merah (PGK-RE) = Red Eye Mandarin Pearl atau Red Eye Pudding Pearl, kode gen ???

Cat: DI Indonesia, PGK-RE disebut juga GRE Downgrade, sementara di Singapura tdk disebut demikian karena menurut mereka PGK-RE bukan downgrade tp memang warna baru.

- Blue Argente - Orange, kode gen ???
cat: Sejak 2006, di Singapura bnyk jg yg menyebutnya Yellow Pudding

- Violet Dorsal = Brown, kode gen bb
- Violet  = Mushroom (Hasil silangan Brown and Sapphire, shg kode gennya bbdd)

Galeri Hibrid dan Derivasi Warnanya
GBE (Mandarin/Puding)              GBE Downgrade                         GBE Downgrade

GBE Downgrade (Mandarin Pearl/Puding). Di Indonesia dikenal dgn PGK

GRE (Red Eye Mandarin)            GRE Downgrade (Mandarin Pearl Red Eye).
                                                   Di Indonesia disebut PGK-RE

Blue Argente (BA)/Orange         BA Downgrade                         BA Extreme Downgrade

BA anakan GRE x GRE (Di Indonesia disebut BA Turunan GRE, kadang BA Full Blue)

Hybrid Pearl (?) Di Indonesia disebut  P3 atau Pearl Putih Polos

Hybrid Pearl Red Eyed (?)         Hybrid Pearl Ruby Eyed (?)
Di indonesia disebut P3RE         Di Indonesia disebut P3 Ruby Eyed

Hybrid Pearl Ruby Eyed (?) Yg ini bermata ruby dgn dorsal hitam keabu-abuan

  
Hybrid Violet (Mushrom)             Hybrid Violet Dorsal (Brown)

Agouti yg tak lagi murni spesies WW

Hibrid X1 (DovexSapphire)         Hibrid X2 (HFG Project)             Hibrid X3 (konon GBExBA)

Hibrid X4 (Konon BA x Satin Campbell)

Pada 2006, sejumlah peternak di Belanda menyilangkan Campbell dgn WW dgn maksud utk memperbanyak variasi warna WW. Yg dihasilkan adalah apa yg kita kenal dengan GRE. INi jelas diakui sebagai hibrid, krn di WW tidak ada mata merah. Warna2 baru yang muncul kemudian dikawinkan dgn WW yg murni spesies. Hasil2 perkawinan inilah yg kemudian menularkan darah hibrid pada banyak spesies ww, sehingga kemurnian WW mulai diragukan. Sejumlah negara disebut-sebut tak lagi memiliki spesies WW murni (Belanda, Singapura, atau Indonesia???). Khusus di Eropa dan AS, varian-varian hibrid sudah nyaris punah krn status "hibrid" tadi.

Ini berbeda dengan Singapura. Warna-warna baru yg muncul di Singapura itu diyakini adalah mutasi, bukan hibrid. (terus terang, sy gak ketemu info yg lebih lengkap ttg asal muasal keempat warna baru yg muncul di singapura itu).

Sejumlah peternak dan pemerhati hamster di Singapura meyakini tiga dari empat warna-warna baru itu (GBE, Violet, dan Violet Dorsal) bukan silangan dgn campbell. Terutama GBE, sebagian meyakini bukan hibrid. Alasannya, GBE ini berkarakter dominan dan lethal. Kalo memang berasal dari Campbell Argente yg bersifat resesif, lantas kenapa karakter gennya dominan?

Pendukung paham dan keyakinan ini memberikan alasan lain. Lima tahun sejak kemunculan GBE di Singapura, peternak di Belanda mengikat kontrak eksklusif dengan sejumlah peternak di Asia Tenggara. Dicurigai bahwa peternak Belanda meyakini jika GBE memang murni. Mereka mengimpor GBE utk disilnagkan lagi dengan GRE yag mereka produksi.

Walhasil, saat ini nyaris tak ada breeder di negara Eropa yang memiliki GBE. Umumnya semua bermata merah. Menurut peternak Singaoura, itulah sebabnya GRE (atau Mandarin/Pudding) diberi status Hibrid (ingat, mata merah gak ada di WW).

Mungkinkah ada GBE yg murni hasil mutasi???? Dengan kata lain adakah WW murni dgn coating warna GBE??? Atau adakah WW yg membawa gen GBE murni?

Jawabannya (ini mengutip kalimat Shawn, peternak asal Singapura): Dua-duanya tidak ada. Alasan: mengingat GBE itu dominan dan lethal, maka tidak akan pernah ada GBE yg murni (atau tidak tercampur gen ww lain).

Kalo dikodekan spt ini:
 Mea x Ma = MaMa (Lethal, gak bs lahir)
 Me x me = Mama (GBE)
 me x me = mama (non-GBE)

Ada alasan lain kenapa si Shawn ini yakin bhw GBE itu murni WW. Seperti WW murni, GBE ini waktu mudanya memmiliki warna yg kuat dan halus/lembut, tapi seiring umur, warna akan memudar dan lebih kasar. Kaaupun GBE itu ada yg pada masa dewasa berubah menghitam, kata Shawn, itu cuma masalah genetika (itu kata dia loh). Tp seperti WW, GBE juga bisa whitening.

Bagaimana dengan BA atau Vio dorsal Yg ternyata juga bisa whitening? Spt kita tahu, Spesies WW memilki kemampuan untuk mengubah warna di musim dingin, di mana cahaya sangat kurang (hanya 2-3 jam per hari), yg disebut dgn istilah whitening. Warna aslinya bisa kembali saat musim panas atau cahaya seimbang. Bbrp hibrid, terutama Blue Argente (atau Orange) dan Violet, saya pernah liat mengalami whitening, dan kembali ke warna asli. Apakah ini murni spesies??? Saya tidak yakin, karena tidak semua Blue Argente bisa whitening, bahkan dalam satu kandang dan dgn kondisi cahaya/suhu yg sama dgn yg whitening.

Yang pasti, kontroversi hamster hibrida bukan sekadar pada masalah kemurnian gen (atau bukan soal apakah WW murni dgn wrna baru atau susungguhnya hanya hibrid), melainkan juga seputar kesehatan dan kermunian ras WW.

Para penentang hibrid yg umumnya dari Eropa/AS, melarang keras crossbreed. Alasannya:
1. Secara kesehatan hamster,

- anakan akan lebih kecil dan sebagian mati pas dilahirkan. Yg berhasil hidup akan lemah imunitasnya, dan sebagian malah sangat agresif. Sebagian lagi rawan kena head tilt (istilah kita tengeng, pale miring, jalannya miring2 terus. Ini serin g kita liat di Violet Dorsal)
- sangat berpotensi si ibu mati (kalo ibunya WW) krn tengkorak campbell lebih besar dr ww. Anaknya pun gampang mati saat proses kelahiran.
- Campbell sangat rentan kena diabetes, sementara WW rentan membawa Glaucoma. Percampouran keduanya, sama saja dengan menggabungkan dua potensi penyakit pembunuh.
- dst

2. Secara kemurnian gen campbell dan WW
- Campbell dan WW memmng spesies yg mirip, namun namun berbeda secara genetika. Mereka menghuni area yg berbeda di kawasan Rusia. Di habitatnya, makanan mereka pun agak berbeda. Kalaupun ketemu, keduanya akan saling menghindar. Artinya, tidak ada hibridisasi secara alamiah (atau dikehendaki oleh Tuhan YME)

- Persilangan keduanya sangat dikhawatirkan akan memusnahkan kemurnian campbell dan ww sekaligus. Sekali mengalir gen campbell di WW atau sebaliknya, maka sejak itu campbell dan WW itu tak lagi bisa disebut murni.

Menurut Melissa Chamberlain dan Lorraine Hill (keduanya juri internasional asal Eropa dan AS, dan tergabung dalam NHC dan BHA), sekali tercampur gen hibrid, maka tidak akan bisa kembali lagi ke gen murni. Itu jg sebabnya kenapa tidak ada kategori kontes hibrid di AS dan Eropa.

Akan tetapi, tidak semua bule berpikiran begitu loh. Ada bbrp peternak di Belanda yang mengklaim mampu menghasilkan hibrid dengan gen WW mencapai 98%. Caranya dgn mengawinkan hibrid dengan ww murni secara terus menerus.

Saya juga menemukan pandangan berbeda dari seorang ahli genetika yang menulis buku  buku Essentials of Genetics. Dr.Glynis Giddings, begitu namanya, memang tidak menganjurkan hibridisasi, sekalipun tidak juga menentang 100%.

Ia hanya mengulas secara ilmiah untuk membantah alasan kedua soal kemurnian gen WW dan Campbell tadi. Ia hanya ingin agar orang berpikir lebih jernih. Ia menyebut Melissa terlalu spesifik mendefenisikan kata "hibrid". Padahal, menurutnya, para ahli biologi menggunaklan kata itu secara luas, dengan pengertian: "an individual resulting from a cross  between two genetically dissimilar parents". Kedua ortu bisa berasal dari spesies sama (misalnya ras anjing yg berbeda), ataupun dr spesies yang berbeda (misalnya persialangan kuda dan keledai menghasilkan Bagal).

Ia tak terlalu setuju dengan Melissa bahwa Campbell dan WW secara genetika berbeda. BUkti-bukti menunjukkan bahwa keduanya "closely-related species" bahkan mungkin sub-spesies speeti diyakini pada awal-awal ditemukannya ww. Ia menantang Melissa untuk membuktikan dan menguji "perbedaan genetika" itu dgn melakukan tehnik modern yg biayanya sangat mahal (dan membutuhkan sponsor).

Ia juga tidak yakin bahwa ww dan campbell akan saling menghindar di habitatnya. "Without actual evidence, I’d be reluctant to accept this," begitu kata Dr.Giddings.  

Ia memberi contoh terjadinya perkawinan alamiah dari sejumlah spesies lain yang berbeda area. Perkawinan terjadi dalam sebuah wilayah yg overlapping, yg ia istilahkan "hybrid zones". Terkadang satu spesies terpaksa masuk ke area spesies lain (akibat tergusur pemukiman manusia) dan melakukan kawin silang.

Dr.Giddings yakin pernah suatu ketika area WW dan Campbell saling overlapping. Jika tidak, begitu katanya, bagaimana mungkin keduanya bisa begitu mirip???

Sang Dr. juga membantah anggapan bahwa sekali tercampur gen hibrid, maka tidak akan bisa kembali ke gen murni. Menurutnya, anggaopan ini kurang akurat. Ia lantas memberi contoh dari hasil percobaannya:

Ada anakan hasil perkawinan WW dan Campbell, katakanlah dia Hamster X. Jika si X dikawinkan sama WW murni, maka hasilnya: rata-rata 3/4 WW dan 1/4 campbell. Dia gunakan kata rata-rata (on average) karena sebagian anakan akan lebih menyerupai ww, dan sebagian seperti campbell.

Kemudian, anakan2 ini dikawinkan lagi dengan WW murni. Hasilnya: rata-rata 7/8 WW, dan 1/8 Campbell. Begitu seterusnya sampai tersisa hanya 1/16, 1/32,1/64,1/128, 1/256, dst, yang membawa gen campbell.

Inilah yag dikenal dengan istilah "backcross programme" dalam breeding. WW murni di sini dinamakan the recurrent species. Menurut sang Dr. setelah 7 backcross, anakannya hanya membawa kurang dari 0,4% ogen campbell, dengan catatan dilakukan selective breeding.

Menurut Dr. Giddings lagi, backcross programme ini tak perlu dilakukan selama masih ada gen ww yg murni. Backcross programme berguna jika kita ingin mentransfer beberapa karakter dari satu spesies ke spesies lain, dalam hal ini adalah warna.

Secara teori, katanya, kita bisa mencetak WW berwarna Campbell, yag hanya membawa sedikit bahkan tidak ada karakter (gen) campbellnya. Cuma, ia juga mengakui bahwa dalam kenyataannya, hibrid selalu menemui kendala infertilitas, sehingga backcross programme seperti ini sulit sekali dilakukan.

Namun soal kesehatan yg muncul akibat hibridisasi, ia mewajibkan perlunya selective breeding, dalam kerangka teori ilmu genetika dan evolusi yang disebut "isolate breaking" atau "the Wahlund effect".

Menurit dia, dengan melakukan selective breed, memmilih recurrent parents yang tidak berkaitan, serta meminimalkan inbreeding setelah program backcross-breeding, maka kita bisa secara substansial mengurangi risiko masalah seperti penyakit glaucoma dan diabetes.

Nah, tulisan ini tidak bermaksud untuk memprovokasi siapa saja untuk melakukan perkawinan silang. Saya hanya memaparkan fakta dan mengumpulkan pandangan2 yang berkembang. Secara pribadi, saya juga menolak perkawinan silang campbell dan WW, jika itu dilakukan oleh mereka yang bukan ahlinya. Soal ini sebaiknya kita serahkan pada ahlinya.
[ Read More ]

Tentang Self Colors, Mutasi, dan Silangannya

Posted by adam_Bambam on - -

By: Andi Nursaiful/berbagai sumber

Dalam dunia Campbell, selain pembedaan warna secara fisik, kita juga bisa memilah warna berdasarkan asal muasalnya. Dalam hal ini, varian warna campbell dibedakan menjadi dua: 1. Agouti Color Mutations, dan 2. Self Color Mutations.

Varian warna Campbell yang merupakan Agouti Color Mutations adalah:
1.    Argente mata hitam (bb)
2.    Argente mata merah (pp)
3.    Opal (dd)

Varian warna campbell yang merupakan Self Color Mutation:
1.    Albino (cc)
2.    Black (aa)
3.    Umbrous

Varian warna campbell hasil silangan dari warna-warna mutasi agouti :
1. Blue Fawn (argente dan opal)
2. Lilac Fawn (Argente mata hitam dan Opal)
3. Beige (Argente mata hitam dan argente mata merah)
4. Blue Beige (Argente mata hitam, argente mata merah, dan opal)

Varian warna campbell hasil silangan dari warna mutasi agouti dan warna self colors:
1. Blue (Black dengan opal)
2. Chocolate (Black dengan Argente mata hitam)
3. Dove (Black dengan Argente mata merah)
4. Lilac mata hitam (Black, argente mata hitam dengan opal)
5. Lilac mata ruby (Black, argente mata merah dengan opal)
6. Dark Beige (Black, argente mata hitam, dan argente mata merah)
7. Champagne (Black, argente mata hitam, argente mata merah, dan opal)
8. REW (tidak murni percampuran dengan self color, atau tidak murni self colors, karena warna
    putihnya diperoleh dari percampuran gen dilute dan gen platinum. Misalnya dilute argente
    dengan platinum)
9. BEW (tidak murni percampuran dengan self color, atau tidak murni self colors, karena warna
    putihnya diperoleh dari percampuran gen dilute dan gen platinum. Misalnya dilute black
    dengan platinum)

Tambahan Info
-    Mutasi Albino pertama kali muncul di Hungaria pada 1988, dan di bawa ke Inggris dari Belanda pada 1990.
-    Mutasi Argente muncul di Rusia sekitar 1993. Warna argente sendiri bervariasi, sampai ada argente yang nyaris berwarna cream-oranye, atau ada yang bermata merah gelap.
-    Belum diketahui secara persis kapan mutasi Black terjadi. Tapi pada 1986 dilaporkan bahwa ada campbell black di laboratorium hamster di Rusia. Black yang dikenal saat ini muncul ke publik pertama kali di Belgia pada 1997.
-    Mutasi CORAK mottled (baik red eyed maupun black eyed) pertama kali muncul di Inggris pada 1991.  
-    Varian Satin muncul pertama kali di Inggris pada 1981.

[ Read More ]

Belantara Genetik - Recharging

Posted by adam_Bambam on - -

By: Andi Nursaiful/berbagai sumber
     Foto: Andi Nursaiful/Istimewa

Di dalam tubuh setiap hamster, tersimpan kode gen tertentu yang diturunkan dari kedua ortunya. Ada kode gen untuk warna, ada kode gen untuk jenis bulu, ada kode gen utk corak atau pola warna, dan ada kode gen untuk sifat/karakter gen itu (bukan karakter hamsternya).

Untuk jenis hamster campbell, awam men...genal atau membedakan variannya berdasarkan warna dan corak. Tapi kebanyakan tidak memahami kode gen di balik warna-warna itu. Makanya jadi membingungkan kalo ada anak hamster yang warnanya menyimpang jauh dari warna kedua orang tuanya. Karena, anak hamster mendapatkan warna bulunya bukan dari penampakan warna dr kedua orang tuanya, tapi dari percampuran pasangan gen warna di dalam tubuh kedua orang tuanya.

Untuk warna-warna campbell, dikenal gen 1 warna, gen 2 warna, gen 3 warna dan gen 4 warna.

Gen 1 warna:

Agouti/Normal (kode gen ++) - mata hitam (ini warna dari alam, nenek moyangnya hamster)
Black (aa) - matanya hitam
Argente mata hitam (bb)
Albino (cc) - mata merah terang/nyala/pink
Opal (dd) - mata hitam
Argente mata merah (pp)
Catatan: Argente dan opal merupakan hasil mutasi dari agouti secara alami. Sementara Black dan Albino masuk kategori self colors yg bukan mutasi dr agouti.

Gen 2 warna

Chocolate (aabb) - mata hitam
Blue (aadd) - mata hitam
Dove (aapp) - mata merah
Beige (bbpp) - mata merah
Lilac Fawn (bbdd) - mata hitam
Blue Fawn (ddpp) - mata ruby

Gen 3 warna

Lilac mata ruby (aaddpp)
Lilac mata hitam (aabbdd)
Dark Beige (aabbpp) - mata ruby
Blue Beige (bbddpp) - mata ruby


Gen 4 warna

Champagne (aabbddpp) - mata ruby

Kode gen utk corak/pola bulu, jenis bulu (panjang, pendek, mengkilap), dan lain-lain:


1. Mottled/atau bercorak dgn mata merah atau ruby (kode gen Mi)
2. Mottled/atau bercorak dgn mata hitam (Mo)
3. Platinum (Sisi) - mata item atau merah
 Satin Opal Platinum
(ini seperti pola warna agouti yang di-wash out (belel) kayak celana jeans
4. Satin (sasa) - mata item atau merah
 Satin LIlac dan Satin Blue Fawn
5. Wavy (wawa) - mata item atau merah
6. Rex (rxrx) - mata item atau merah
7. Umbrous (uu) - mata item atau merah
(ini adalah gen yang membuat keruh warna asli hamster (seperti habis guling2 di jelaga). Jadi kalo warna aslinya agouti, maka namanya umbrous agouti, dst. )
Satin Umbrouse Agouti

8. dilute (didi)- mata hitam atau merah
(ini adalah gen yang membuat luntur/melemah/kusam warna asli hamster (pada tingkat ekstrem bisa menjadi warna putih). Kalo warna aslinya agouti, maka namanya diluted agouti, dst)
9. Black Eye White (sisi-didi) atau masking gen

10.Red Eye White ((Si-pp-didi) atau masking gen
Catatan:
- Red Eye White berbeda dengan albino. Red Eye White atau REW sebenarnya adalah percampuran gen platinum dgn gen dilute. Hasilnya begitu ekstrem shg tidak tersisa warna lain selain warna putih dan warna matanya (kalau merah berarti REW, hitam berarti BEW). Istilah lainnya adalah masking gen. ibarat jemaah haji di mekkah, semua pake baju putih, tapi di balik baju ihram, warna kulitnya beda-beda... ada arab, afrika, asia, eropa, dst

- Campbell dengan kode gen Mo (mottled mata hitam) dan Si (platinum), dikenal memiliki karakter gen yang dominan, sementara yang lain resesif. Artinya, untuk mendapatkan anak hamster yang memiliki corak/pola (tidak polos), cukup salah satu dari ayah atau ibunya yang dominan. Sebaliknya, kedua ortunya membawa karakter gen resesif, anak-anaknya tidak akan mendapat bulu yang bercorak/berpola. Kecuali dia membawa/carier gen bercorak, atau merupakan anakan dari hamster berpola/corak.

- Campbell dengan kode gen Mi (mottled dgn mata dark ruby) dan Si dikenal memiliki sifat gen yang lethal. Jika kedua ortunya sama-sama membawa sifat gen lethal, maka sebagian anak-anaknya akan cacat (eyeless, toothless, atau dua2nya), dan gak akan bertahan hidup sampai masa sapih.

Beberapa contoh sederhana:

A. pasangan black (aa) sama Argente mata merah (pp) menghasilkan kemungkinan anak-anak:
1. black (aa)
2. argente mata merah (pp)
3. dove (aapp)
4. Agouti (++)

b.Pasangan Platinum Black (kodenya aa-Si) dengan Diluted Argente mata merah (pp-didi) akan menghasilkan kemungkinan2 anak-anak:
1. Platinum Black (aa-Si)
2. Platinum Dove (aapp-Si)
3. black (aa)
4. Argente (pp)
5. Dove (aapp)
6. Diluted Argente mata merah (pp-didi) - sepintas seperti albino (cc) padahal bukan
7. Argente (pp)
8. Red Eye White - sepintas seperti albino padahal bukan
9. Black Eye White
10. Agouti

c. Pasangan putih polos mata merah dengan putih polos mata merah (keduanya tidak jelas anakan dari apa, sehingga blm diketahui bawaan gennya), akan menghasilkan banyak sekali kemungkinan2:

1. keluar warna argente, berarti salah satu dr ortunya membawa gen warna argente, dst.
2. keluar platinum argente, berarti salah satu dr ortunya membawa gen corak/pola
platinum
3. dst

[ Read More ]