MARI KITA BERBAGI ILMU

Banner 468

DIVISIO SPERMATOPHYTA SUB DIVISIO ANGIOSPERMAE SUB CLASSIS SYMPETALAE

Posted by adam_Bambam on - -


Spermatophyta atau tumbuhan biji merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat filogenetik yang tertinggi, dengan ciri khusus yaitu mempunyai organ yang berupa biji. Spermathophyta mempunyai ciri-ciri antara lain : merupakan tumbuhan berkayu, terdapat berkas –berkas pembuluh pengangkut yaitu xylem dan floem. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua anak anak divisi yaitu : tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Dalam makalah ini tidak membahas tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae), tetapi akan membahas tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Sub Divisio Angiospermae dibagi menjadi dua Classis menurut jumlah daun lembaga (cotyledon) yaitu :
1.      Dicotyledoneae atau Dicotylae : tumbuhan biji belah yang anggotanya mempunyai biji dengan lembaga yang memiliki dua daun lembaga
2.      Monocotyledoneae atau Monocotylae : tumbuhan biji tunggal yang anggotanya mempunyai biji dengan lembaga yang hanya mempunyai satu daun lembaga
Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah) mempunyai ciri-ciri antara lain :
1.      Mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga
2.      Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang)
3.      Batang bentuk kerucut panjang, bercabang dengan ruas dan buku yang tidak jelas
4.      Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang berseling
5.      Daun tunggal atau majemuk, sering disertai daun penumpu jarang berpelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari
6.      Bunga bersifat di-,tetra-,atau pentamer
Tumbuhan dikotil atau tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dibagi menjadi tiga anak kelas antara lain : Apetalae (monochlamydeae), Dialypetalae, Sympetalae.
Dalam makalah ini akan membahas anak kelas Sympetalae. Sub Classis Sympetalae mempunyai ciri utama yaitu adanya bunga dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu. Sub Classis Sympetalae dibagi menjadi sepuluh ordo antara lain : Plumbaginales, Primulales, Ebenales, Ericales, Campanulatae (Asterales, Synandrae), Rubiales, Ligutrales (Oleales), Contortae (Apocynales), Tubiflorae (Solanales, Personatae), Cucurbitales.
1.      Ordo Plumbaginales
Pada ordo ini berupa semak-semak atau terna, kadang-kadang merupakan tumbuhan memanjat, dengan daun-daun tunggal, yang duduknya tersebar atau di atas tanah berupa roset akar, tanpa daun penumpu. Bunga majemuk berganda, banci, aktinomorf. Kelopak seperti selaput, berigi-rigi, berbagi 5. Mahkota terdiri dari 5 daun mahkota yang berlekatan, kadang-kadang bebas. Buahnya buah kendaga atau buah keras. Biji denga endosperm atau tidak, lembaga agak besar.
2.      Ordo Primulales
Ordo Primulales ini berupa terna, semak, atau perdu, dengan daun-daun tunggal tanpa daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf jarang zigomorf , berbilangan 4 sampai 5, daun mahkota hampir selalu berlekatan. Benang sari dalam 1 lingkaran, tertanam pada pangkal daun mahkota. Sebagian benamg sari mandul, berupa staminodium yang letaknya berseling dengan benang-benang sari yang fertil. Bakal buah menumpang atau tenggelam, beruang 1, dngan tembuni pada dasar ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Tangkai putik 1. Biji kecil dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus.
3.      Ordo Ebenales
Ordo ini tediri atas tumbuhan berbatang berkayu, biasanya berupa pohon, mempunyai daun tunggal yang duduknya tersebar. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, kebanyakan berbilangan 5, daun-daun mahkota berlekatan, benang sari tersusun dalam 2 sampai 3 lingkaran, jarang hanya 1, tertanam dalam mahkotanya. Bakal buah menumpang atau tenggelam, beuruang banyak, tiap ruang berisi 1 sampai 2 integumen. Buji dengan endosperm yang terbentuk secara seluler dengan lembaga yang lurus atau sedikit bengkok.
4.      Ordo Ericales
Pada ordo Ericales sebagian besar tumbuhan berbatang kayu, berupa semak atau perdu, dengan daun-daun tunggal yang kaku seperti belulang, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga berbilangan 4 sampai 5, aktinomorf atau zigomorf, daun mahkota bebas atau berlekatan, benag sri dalam 1 asampai 2 lingkaran, tidak melekat pada mahkota, tetapi pada tepi suatu cakram. Serbuk sari sering berbentuk tetrade. Bakal buah menumpang atau tenggelam, kebanyakan beruang  4 sampai 5, ruang-ruang berhadapan dengan daun mahkota. Tiap ruang berisi 1 sampai banyak bakal biji pada tembuni di pusat atau di sudut ruang, masing-masing mempunyai 1 integumen, yang lapisan dalamnya berkembang menjadi lapisan tapetum. Endosperm terbentuk secra seluler.
5.      Ordo Rubiales
Pada ordo Rubiales ini berupa terna atau tumbuhan berkayu dengan daun tunggal atau majemuk yang duduk berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 4 sampai 5, biasanya membentuk bunga majemuk yang simos. Daun mahkota berlekatan, pada bunga yang aktinomorf  benang sari sama banyaknya dengan daun mahkota, pada bunga yang zigomorf jumlah benang sari lebih sedikit, duduknya berseling dengan daun-daun mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 1 sampai 5, tiap ruang berisi 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan 1 integumen. Biji kebanyakan mempunyai endosperm.
6.      Ordo Cucurbitales
      Pada ordo Cucurbitales kebanyakan berupa terna annual, memanjat dengan sulur-sulur (alat pembelit) atau berbaring di tanah, jarang berupa semak. Batang seringkali segi 5, dengan daun-daun tunggal, berbagi atau majemuk menjari, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu, atau daun penumpu telah mengalami metamorfosis menjadi alat-alat pembelit. Bunga hampir selalu berkelamin tunggal, berumah 1 atau 2, jarang banci, aktinomorf. Bunga betina dengan kelopak berbentuk buluh, berlekuk 5. Mahkota berlekatan, dengan taju-taju yang tersusun seperti katub-katub. Benang sari 5, kepala sari beruang 2 ada yang hanya beruang 1, keseluruhan benang sari berlekatan membentuk suatu sinandrium, yang di antaranya dua-dua berpasangan. Bakal buah tenggelam, biasanya beruang 3, tiap ruang dengan 2 tembuni dengan banyak bakal biji (kadang-kadang hanya 1), bakal biji dengan 2 integumen. Tangkai putik 1 dengan kepala putik yang menggarpu. Buahnya buah buni, biji biasanya tanpa endosperm.
7.      Ordo Campanulatae atau Asterales atau Synandrae
Pada ordo ini kebanyakan berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah atau kelenjar-kelenjar minyak. Daun tunggal, duduk berhadapan atau tersebar, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos, dengan kecenderungan untuk pembentukan bunga cawan atau bonggol, sebagian besar berbilangan lima, yang seringkali berlekatan satu dengan yang lain. Bakal buah hampir semuanya tenggelam beruang 1-5, tiap ruang dengan banyak atau satu bakal bij, masing-masing dengan satu integumaen. Biji dengan endosperm seluler.
8.      Ordo Ligustrales atau Oleales
Bangsa ini kebanyakan berupa perdu atau pohon, jarang berupa semak atau terna, seringkali memanjat. Daun tunggal atau menyirip, duduk berhadapan atau berkarang, tanpa dauan penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun dalam bunga majemuk berganda yang bersifat simos atau rasemos. Kelopak bergigi 4-15, mahkota mempunyai 4-6 taju-taju, kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Benang sari 2 melekat pada mahkota atau hipogin, tangkai sari pendek, kepala sari besar mempunyai 2 ruang sari. Bakal buah menumpang, beruang 2, 2 ruang berisi 2 bakal biji, kadang-kadang 1-8. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendagayang pecah denganmembelah ruang, kadang-kadang berupa buah buni atau buah batu, berisi 1 atau beberapa biji. Biji biasanya mempunyai endosperm, lembaga lurus, akar lembaga tersembunyi dalam pangkal daun lembaganya.
9.      Ordo Contortae atau Apocynales
Pada ordo ini berupa semak, perdu, atau pohon, kayunya seringkali mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4 samapai 5, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan  dan dalam kuncup seperti terpuntir kesatu arah. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju. Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam, kebanyakan beruang dua jarang hanya satu, tembuni pada dinding. Ada kalanya terdapat dua bakal buah yang menjadi satu karena perlekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan satu integumen. Biji sering bersayap atau berambut dengan endoseperm yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
10.  Ordo Tubiflorae atau Solanales atau Personatae
Pada ordo ini terdiri atas terna jarang berupa tanaman berkayu, daun tunggal jarang majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau lebih sering zigomorf dengan kelopak dan mahkota yang berlekatan, kebanyakan berbilangan 5. Benang sari dalam 1 lingkaran, berhadapan dengan daun-daun kelopak, dalam bunga yang zigomorf jumlah benang sari berkurang karena ada reduksi. Bakal buah sebagian besar beruang 2, kadang-kadang beruang 1, tiap ruang dengan 2 tembuni, menumpang jarang setengah tenggelam. Tiap ruang berisi 1 samapai banyak bakal biji, masing-masing dengan 1 integumen.

Categories: