MARI KITA BERBAGI ILMU

Banner 468

Featured entries

2 PTN Indonesia Masuk 20 Besar Asia

Posted by adam_Bambam on - -

Pemeringkatan universitas tersebut dilakukan tiap semester. Hasilnya diumumkan Januari dan Juli. Adapun 2 perguruan tinggi Indonesia yang masuk 20 besar Asia adalah ITB dan UGM. (mpl.org)

Kiprah perguruan tinggi di dunia maya kembali diperbarui oleh 4ICU (www.4icu.org), yang dikenal dengan World Universities Web Ranking.
Sebanyak 10.200 perguruan tinggi di 200 negara dievaluasi berdasarkan tiga kriteria, yaitu Google Pagerank, Yahoo Inbound links, dan Alexa Traffic Rank. Hasil pemeringkatan dirilis setiap semester, yaitu pada Januari dan Juli.
Pada data terbaru yang dirilis 6 Juli 2011, dua perguruan tinggi Indonesia berhasil masuk dalam daftar 20 universitas terpopuler untuk wilayah Asia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang dievaluasi adalah sebanyak 154 perguruan tinggi, atau naik sebanyak 3 PT dibandingkan edisi Januari 2011, yang tercatat sebanyak 151 PT.  Hanya ITB yang masuk ke dalam daftar Top 100 dunia, yaitu urutan ke-44. Selebihnya, termasuk UGM yang masuk ke dalam daftar 20 PT terbaik di Asia, tidak mampu menyusup ke dalam daftar bergengsi tersebut.

Berikut ini daftar 10 perguruan tinggi terpopuler di Indonesia menurut 4ICU (Juli 2011):
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
3. Universitas Indonesia (UI)
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
5. Universitas Gunadarma
6. Universitas Diponegoro (UNDIP)
7. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
8. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
9. Universitas Sebelas Maret (UNS)
10. Universitas Sumatera Utara (USU).

Dibandingkan pemeringkatan sebelumnya (Januari 2011), terjadi beberapa perubahan signifikan. Misalnya, UI yang sebelumnya bertengger di peringkat kedua berhasil disalip UGM. Sementara IPB lompat jauh dari peringkat 12 ke peringkat 4, mengungguli Gunadarma, UNDIP, ITS, UPI, UNS, dan USU.
Jika menilik komposisi perguruan tinggi negeri dan swasta, hanya tersisa Gunadarma yang menghuni daftar 10 besar. Sementara Universitas Bina Nusantara (Binus) yang sebelumnya berada di peringkat 8, posisinya merosot ke peringkat 19.

Pada edisi kali ini, jawara dunia masih diraih oleh MIT. Ia berhasil melengserkan jawara sebelumnya, Stanford University, yang turun ke peringkat 4. Amerika Serikat menguasai sepuluh besar dunia, dan hanya menyisakan satu perguruan tinggi di peringkat ke sepuluh, yaitu University of Cambridge dari Inggris.

Untuk wilayah asia, dominasi China juga merambah ke popularitas di dunia maya. China mewakilkan enam perguruan tingginya di sepuluh besar Asia, yang dipimpin oleh Peking University. Sedangkan Jepang hanya menempatkan satu PT, yaitu Keio University yang menempati urutan ketiga di Asia.

National University of Singapore menjadi wakil dari Asia Tenggara yang berhasil masuk Top 10 Asia, yaitu pada peringkat kelima. Dua PT lainnya yang masuk Top 10 Asia berasal dari India. Hanya dua PTN Indonesia berhasil masuk Top 100 Asia, yaitu ITB di peringkat 11 dan UGM di peringkat 17. (eh)
[ Read More ]

Restoran Ini Sajikan Hidangan Virtual

Posted by adam_Bambam on - -

Di restoran ini, pengunjung bisa melakukan pemesanan lewat menu virtual. (foxnews.com)

Pengguna bisa melihat langsung di mejanya tampilan makanan yang akan ia santap.

sal menunggu pelayan datang ke meja Anda untuk memesan makanan di restoran yang ramai? Jangan khawatir, di restoran satu ini, kasus seperti itu tidak akan pernah terjadi. Apa pasal?

Di Inamo, restoran masakan Asia di kawasan London menyediakan proyektor di atas setiap meja. Proyektor ini menayangkan meja makan virtual interaktif lengkap dengan icon-icon untuk menjelajah menu, memesan makanan, sampai memeriksa total harganya.

Saat pertamakali dipancarkan, pengunjung akan mendapati piring kosong virtual. Setelah pengguna, lewat touchpad memilih makanan yang gambarnya langsung ditayangkan di mejanya, ia cukup mengklik di touchpad itu, kemudian pelayan akan langsung datang membawa makanan sesuai pilihan.

Ide restoran ini datang dari wirausahawan Noel Hunwick dan rekannya Daniel Potter saat sedang berada di restoran Pizza yang sangat ramai beberapa tahun lalu.

“Saking ramainya restoran, kami kesulitan memanggil pelayan. Lalu kami berpikir, tentunya enak kalau kita bisa menekan tombol dan makanan yang kami inginkan langsung diantar,” kata Hunwick, dikutip dari Foxnews, 8 Juli 2011.
   
Akhirnya keduanya berupaya merealisasikan mimpi mereka. Dengan bantuan proyektor, jaringan dan touchpad, mereka berhasil membuat sistem menu restoran virtual interaktif.

“Menu yang dipesan akan dikirimkan ke dapur lalu pelayan kemudian akan datang menyapa pengunjung,” kata Hunwick. “Berikutnya, pelayan itu akan kembali dengan makanan yang dipesan,” ucapnya.

Hunwick menyebutkan, metode penyajian click-to-order menu seperti ini terbukti menguntungkan restoran yang telah dibuka sejak enam lalu.

“Memperkenakan pengunjung memesan makanan langsung ke dapur bisa memangkas jumlah karyawan,” kata Hunwick. “Berhubung pengunjung tidak perlu lagi menunggu pelayan bolak-balik datang ke mejanya, secara rata-rata, total waktu mulai dari pemesanan hingga makan selesai berhasil dihemat hingga 15 menit,” ucapnya.

Pengguna, kata Hunwick, juga bisa memesan makanan tambahan secara langsung tanpa harus menunggu pelayan. “Yang menarik, sambil menunggu makanannya datang, pengunjung juga bisa bermain game di mejanya. Atau bagi yang sudah hampir selesai makan bisa memesan taksi atau melihat peta kereta bawah tanah interaktif,” ucap Hunwick.

Menurut Sebastian Francis, kepala koki restoran tersebut, sistem pemesanan virtual ini juga membawa banyak manfaat di dapur. “Memperkenankan pengunjung langsung memesan dapat mengurangi salah penyajian masakan,” kata Francis. “Dengan memangkas orang ketiga yakni pelayan, menurunkan pula tingkat human error,” ucapnya. (eh)

[ Read More ]